Tips Sehat Mengonsumsi Sosis Dan Makanan Olahan Lain

Posted by Tanya Dokter

Makanan olahan adalah makanan yang diproduksi dengan merubah bentuk dan rasa dari bahan asli/alamiah untuk argumen kepraktisan dan ketahan lamaan. Tetapi sayangnya, sebagian bahan makanan yang telah diolah umumnya bisa mengandung lemak, gula dan garam berlebih.

Sebagian besar produk yang dipasarkan di supermarket adalah makanan olahan, semacam: roti, keju, sereal, sayur kalengan, makanan ringan. Makanan ringan bisa  berupa kripik kemasan, minuman ringan, sampai daging sosis. Proses pembuatan makanan olahan ini bisa beragam, mulai dari pengalengan, pemanggangan, pembekuan, sampai pasteurisasi.



Sebagian makanan olahan sebetulnya adalah makanan sehat. Tetapi sayangnya sebagian lain cenderung mengandung bahan tambahan yang berlebih jadi konsumsinya butuh dibatasi. Cermati fakta dan panduan berikut supaya konsumsi makanan olahan tak menjadi sumber penyakit.

Bahan Tambahan di Dalam Produk Olahan
Produk olahan umumnya memakai tak sedikit bahan tambahan, semacam gula, lemak, ataupun garam untuk mengtahan lamakan sekaligus meningkatkan rasa dan struktur produk. Jumlah kandungannya yang tak jarang luput dari perhatian menjadikan konsumen tak mampu mengontrol jumlah kalori yang masuk ke badan. Pola inilah yang bisa menjadi salah satu hal risiko timbulnya penyakit, di antaranya kanker saluran cerna.

Sebagai contoh, seorang ahli diet menyatakan bahwa sodium nitrat yang terkandung dalam sebagian daging olahan bisa memicu penyempitan pembuluh darah dan berakibat terhadap tutorial badan mengolah gula, menjadikan Kamu lebih berisiko mengidap diabetes. Tidak hanya itu, kandungan lemak jenuh dan garam yang tinggi juga bisa mengganggu kesehatan jantung.

Sosis dan Daging Olahan Lain

Daging olahan adalah daging yang telah melewati pemrosesan semacam pengasapan, pengasinan, ataupun penambahan bahan pengtahan lama sampai menjadi produk-produk tertentu, semacam daging ham, sosis, dan salami.

Pada umumnya, sosis dibangun dari daging sapi ataupun ayam yang dikemas ke dalam pembungkus berbahan usus sapi maupun pembungkus sintetik alias plastik berbentuk silinder dengan tambahan bumbu. Sosis ini bisa dipasarkan dalam bentuk matang maupun mentah. Sosis matang bisa langsung dikonsumsi, sedangkan sosis mentah butuh diolah dengan tutorial dipanggang, direbus, maupun digoreng. Jangan lupa untuk membuka pembungkusnya terlebih dahulu sebelum diolah.

Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi terlalu tak sedikit daging olahan dan daging merah bisa dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker usus dan penyakit jantung.

Cara Memperkirakan Asupan Nutrisi dengan cara Ideal
Seusai mengenal fakta di atas, bukan berarti Kamu wajib sangatlah menghindari konsumsi makanan olahan. Ada tutorial yang bisa diperbuat untuk tetap mengonsumsinya dengan cerdas demi memperoleh khasiat maksimal sekaligus mengurangi risiko penyakit yang mungkin timbul.

Baca label nutrisi pada kemasan produk olahan untuk memastikan kadar gula, lemak, dan garam. Perhatikan juga info energi (kJ/kcal), lemak jenuh, dan protein dari makanan tersebut. Semua info ini umumnya berlaku untuk tiap 100 gram ataupun per satu kali penyajian.
Lalu berapa kadar kandungan yang disebut tinggi dan rendah? Berikut berbagai panduan untuk memilahnya.
Kadar total lemak disebut tinggi apabila melebihi 17,5 gram lemak per 100 gram, dan tergolong rendah pada angka 3 gram alias tak lebih.
Kadar lemak jenuh disebut tinggi apabila melebihi 5 gram per 100 gram, dan rendah apabila tertulis di angka 1,5 gram alias tak lebih.
Kadar garam sebaiknya tak melebihi 1,5 gram alias 0,6 gram natrium per 100 gram.
Kadar gula sebaiknya tak melebihi 22,5 gram per 100 gram.
Tambahkan konsumsi makanan laut/bahari pada menu harian makanan olahan.
Konsumsi daging olahan sebaiknya tak lebih dari 70 gram per hari, alias setara dengan satu iris daging seukuran selembar roti tawar.
Dibandingkan mengonsumsi daging olahan, lebih disarankan untuk mengolah sendiri bahan-bahan makanan dari bentuknya yang alami, tetapi tetap dalam porsi yang wajar.
Anda bisa juga mencoba sosis vegetarian yang terbuat dari kombinasi tahu, kacang-kacangan, dan sayuran.
Selain cara-cara di atas, Kamu juga bisa memilih makanan olahan yang bersifat sehat.  Seorang nutrisionis membahas bahwa sebagian produk olahan sebetulnya adalah produk sehat sebab proses pengolahannya justru manjur dalam memusnahkan bakteri berbahaya, semacam halnya pada proses pasteurisasi pada susu.

Begitu juga proses pembekuan sayuran dan buah berguna untuk mempertahankan kandungan vitamin, walau pasti saja sayur dan buah segar lebih bernutrisi. Sementara proses pengolahan lain terbukti diperlukan untuk menghasilkan bentuk dan tujuan pemakaian produk yang tak sama, semacam pemerasan biji untuk memperoleh minyak.

Pada akhirnya, mengolah makanan segar tetap lebih menyehatkan daripada mengonsumsi makanan olahan. Mengutamakan bahan-bahan makanan mentah bakal memungkinkan Kamu untuk tahu apa saja isinya dan kadar bahan yang Kamu masukkan, tergolong jumlah garam yang diolah. Tidak hanya itu, walau butuh menyediakan waktu lebih, mengolah makanan sendiri pasti saja menghemat lebih tak sedikit uang.

Related Post



Post a Comment